Program Sertifikasi bertaraf internasional untuk profesi Sommelier akhirnya dilaksanakan juga di Indonesia. Court of Master Sommelier sebagai Lembaga sertifikasi profesi kelas dunia untuk profesi sommelier menunjuk Kertawidyawati, Wine educator, founder Widya’s World of Wine dan Jaddi Academy sebagai Indonesia organizer untuk program tersebut.

Program sertifikasi sommelier bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh Court of Master Sommelier (CMS) resmi hadir di Indonesia. Program ini menjadi langkah maju dalam meningkatkan standar profesionalisme dan pengakuan global bagi para sommelier di tanah air.

Voyagers.id – Program sertifikasi internasional untuk profesi sommelier dari Court of Master Sommeliers (CMS) kini hadir di Indonesia, dengan Kertawidyawati (Wine Educator dan pendiri Widya’s World of Wine & Jaddi Academy) sebagai penyelenggara resmi.

WARTAEVENT.com – Jakarta. Program Sertifikasi bertaraf internasional untuk profesi Sommelier akhirnya dilaksanakan juga di Indonesia.

Program sertifikasi internasional untuk profesi sommelier akhirnya resmi hadir di Indonesia. Court of Master Sommeliers (CMS), lembaga sertifikasi kelas dunia untuk profesi sommelier, menunjuk Kertawidyawati—seorang edukator wine dan pendiri Widya’s World of Wine serta JADDI Academy—sebagai penyelenggara resmi program ini di Indonesia.

TravelEatpedia.com. Program Sertifikasi bertaraf internasional untuk profesi Sommelier akhirnya dilaksanakan juga di Indonesia. Court of Master Sommelier sebagai Lembaga sertifikasi profesi kelas dunia untuk profesi sommelier menunjuk Kertawidyawati, Wine educator, founder Widya’s World of Wine dan Jaddi Academy sebagai Indonesia organizer untuk program tersebut.

Jakarta, Vakansi – Bagi para profesional wine di Indonesia, Oktober 2025 akan menjadi bulan bersejarah. Untuk pertama kalinya, program sertifikasi profesi Sommelier bertaraf internasional dari Court of Master Sommeliers (CMS) akan resmi diselenggarakan di tanah air. Program prestisius ini akan dilaksanakan pada 4–6 Oktober 2025 di Hotel Fairmont Jakarta, menandai langkah besar dalam peningkatan profesionalisme industri wine dan hospitality di Indonesia.

Jakarta, Vakansi — Bayangkan risoles gurih dipadukan dengan segelas anggur merah dari Colchagua, atau lapis legit klasik yang diberi sentuhan buah prune dari Chile. Kombinasi ini bukan sekadar eksperimen dapur, tetapi bagian dari pengalaman kuliner lintas budaya yang dihadirkan dalam acara “Food & Wine Pairing Experience: O’Higgins Meets Indonesia”, yang digelar oleh ProChile di Show Kitchen Electrolux Jakarta.

The name Almaviva, though it has an Hispanic sonority, belongs to classical French literature: Count Almaviva is the hero of The Marriage of Figaro, the famous play by Beaumarchais (1732-1799), later turned into an opera by the genius of Mozart. The label is Chile’s ancestral history, which symbolizes their vision of the earth and the cosmos. In 1997, Baroness Philippine de Rothschild, Chairman of the Advisory Board of Baron Philippe de Rothschild SA, and Eduardo Guilisasti Tagle, Chairman of Viña Concha y Toro S.A., sealed a partnership agreement with a view to create an exceptional Franco-Chilean wine called Almaviva.

The Carménère grape is often associated with Chile, but did you know that this variety is a cross between the Cabernet Franc and the Gros Cabernet, originally from Bordeaux? Before having an important role in the Bordeaux blend, it was planted in the Graves area. Around 1850, Europe’s vines were ravaged by an insect pest known as Phylloxera, which wiped out around 40% of the vines and vineyards, and France was particularly badly affected. In fact, Carménère disappeared altogether in France

Budaya minum wine di Tanah Air, mungkin memang belum terlalu banyak orang ketahui.

Memasangkan (pairing) Kuliner khas Indonesia dengan Wine bisa jadi Tren baru yang unik dan menarik bagi industri Food and Beverages (F&B) di Indonesia.