Keduanya tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memiliki kandungan afrodisiak yang memicu pelepasan serotonin dan phenylethylamine, zat yang berkaitan dengan peningkatan suasana hati dan rangsangan seksual ringan.
Namun, tidak semua wine cocok dipadukan dengan semua jenis cokelat. Untuk mengungkap rahasia di balik paduan sempurna ini, Jaddi Academy, lembaga pelatihan yang berfokus pada pengetahuan wine dan spirit, kembali mengadakan sesi panduan wine and chocolate pairing.
Acara ini bekerja sama dengan Academy of Pastry & Culinary Arts Indonesia (APCA) dan Embassy Chocolate**, produsen cokelat couverture lokal premium asal Indonesia.
Acara yang digelar di House of Wine VIN+ Arcadia Jakarta ini dihadiri oleh para pencinta wine dan cokelat.
Dalam sesi ini, peserta diajak untuk mengeksplorasi harmoni rasa antara berbagai jenis cokelat: mulai dari white, milk, hingga dark: dengan wine yang berbeda karakteristiknya.
Cokelat yang disajikan tidak hanya dalam bentuk batangan, tetapi juga dalam bentuk truffle yang dibuat dengan kompleksitas rasa tinggi, bahkan menggunakan wine sebagai salah satu bahan pembuatannya.
Cokelat yang digunakan berasal dari Embassy Chocolate, merek lokal premium produksi PT Freyabadi Indotama.
Embassy Chocolate dikenal dengan misinya menciptakan New World Chocolate, yaitu cokelat berkualitas tinggi yang menggunakan bahan baku dari berbagai wilayah di Asia dan Afrika, kemudian diolah secara lokal untuk menghasilkan cokelat couverture campuran yang unik.
Dalam acara ini, disajikan lima jenis wine yang berbeda tipe, gaya, dan negara asalnya, semua berasal dari koleksi PT Jaddi Internasional. Wine-wine tersebut adalah:
- Gato Negro Dulce Blanc: Wine putih dari Chile dengan rasa manis yang segar.
- Quarisa Johnny Q Chardonnay: Wine putih dari Australia dengan karakter buah-buahan tropis.
- Offley Tawny Porto: Wine fortifikasi dari Portugal dengan rasa kaya dan kompleks.
- Cusumano Merlot Terre Siciliane IGT: Wine merah dari Italia dengan aroma buah beri dan rempah.
- D’arenberg The Footbolt Shiraz: Wine merah dari Australia dengan kekayaan rasa dan tanin yang kuat.
Acara ini dipandu langsung oleh dua ahli di bidangnya. Kertawidyawati, Head of Jaddi Academy, adalah certified educator pertama di Indonesia dari WSET (Wine & Spirit Education Trust) asal Inggris. Beliau dikenal aktif dalam dunia edukasi wine melalui platform online, termasuk akun Instagram @Widyasworldofwines.
Sementara itu, Chef Louis Tahuhadi yang merupakan Executive Pastry Chef APCA Indonesia, menghadirkan kreasi truffle cokelat dengan sentuhan wine di dalamnya, menciptakan kompleksitas rasa yang siap dipadukan dengan wine pilihan.
Kertawidyawati menjelaskan bahwa kegiatan memadupadankan wine dan cokelat akan menjadi pengalaman yang menarik bagi para wine enthusiast.
“Perubahan rasa dari kombinasi keduanya menciptakan sensasi yang menyenangkan,” ujar Kertawidyawati di Jakarta pada Jumat sore (7/2/2025).
Selain itu, dia juga menekankan bahwa teknik pairing di sebagian besar wilayah di dunia biasanya dimulai dengan menyesuaikan warna cokelat dan wine.
“Semakin pekat warna cokelat, semakin ideal dipadukan dengan wine yang gelap, seperti red wine. Rasa manis dalam cokelat juga harus hati-hati dipadukan dengan wine yang memiliki kadar keasaman dan tanin tinggi,” imbuhnya.
Sementara itu, Chef Louis Tahuhadi menciptakan truffle cokelat dengan ganache yang terbuat dari campuran cokelat leleh dan krim hangat.
Ganache yang sudah padat kemudian digulung dan dilapisi dengan bahan-bahan yang menambah rasa dan tekstur.
“Penggunaan wine dalam pembuatan truffle bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang menciptakan tekstur dan kompleksitas yang tepat antara cokelat dan wine,” tutup Chef Louis.
Bagi para pencinta wine dan cokelat, acara seperti ini adalah kesempatan langka untuk mengeksplorasi kombinasi rasa yang unik dan mendalam.